Artikel ini reblog dari: DesignBoom via Kompas
Keterlambatan sarana transportasi umum lintas negara dan daerah bukan hanya sekali atau dua kali terjadi. Keterlambatan ini membuat calon penumpang harus rela menunggu hingga berjam-jam.
Bukan hanya mengalami kerugian waktu, para calon penumpang juga mengalami kerugian uang, dan kesehatan. Pasalnya, para calon penumpang harus menunggu dan terkadang tidur dalam posisi tidak nyaman di ruang tunggu bandara dan stasiun.
Saat ini, masalah kerugian waktu akibat keterlambatan transportasi tersebut dapat segera terselesaikan berkat adanya penemuan praktis dari Arch Group. Arch Group, sebuah firma arsitektur berbasis di Rusia, menciptakan "Sleepbox". Penemuan Arch Group ini merupakan jawaban bagi orang yang membutuhkan sarana untuk beristirahat dengan baik dalam waktu singkat.
Sleepbox hanya berukuran 4 meter persegi. Sama seperti namanya, Sleepbox berbentuk menyerupai boks. Instalasi "penginapan mini" ini cukup mudah dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Bukan hanya bandara, terminal, stasiun kereta, bahkan kantor juga dapat menjadi lokasi penempatan Sleepbox.
Setiap ruang Sleepbox berisi sebuah tempat tidur, meja yang dapat "dilipat", alarm built-in dan intercom, wifi router, lampu mood LED, kotak deposit, televisi layar sentuh, jendela tinting, sistem pembayaran otomatis, dan stop kontak. Prototip pertama penginapan mungil ini berada di Bandara Sheremetyevo, Rusia.
Sejauh ini, penginapan tersebut dapat terbilang sukses karena tanggapan positif. Maka itu, perkiraan "menjamurnya" pembuat penginapan semacam ini di masa yang akan datang terasa tidak mengada-ada.
Keren,,, Coba seandainya di stasiun atau bandara yang ada di Indonesia dilengkapi dengan fasilitas seperti ini, perjalanan akan terasa lebih menyenangkan lagi. :)